KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
Yang Maha Esa, yang telah berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami
sehingga makalah Studytour “ Jogja dan Solo “ dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan
materi-materi yang ada. Materi-materi bertujuan agar dapat menambah pengetahuan
dan wawasan siswa dalam belajar. Serta siswa juga dapat memahami nilai-nilai
dasar yang direflesikan dalam berfikir dan bertindak.
Mudah-mudahan dengan mempelajari makalah ini,
para siswa akan mampu menghadapi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang
timbul dalam belajar. Dan dengan harapan semoga siswa mampu berinovasi dan
berkreasi dengan potensi yang dimiliki.
Penyusun
BAB II
PEMBAHASAN
1.Candi Borobudur
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak
di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang
lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat
Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk
stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun
800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi
atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar
di dunia.
Monumen ini terdiri atas enam
teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar,
pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca
Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di
dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan
ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di
dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna
dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda
dharma).
Monumen ini merupakan model
alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus
berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam
nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para
peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan
melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan
berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga
tingkatan itu adalah Kāmadhātu
(ranah hawa nafsu), Rupadhatu
(ranah berwujud), dan Arupadhatu
(ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui
serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel
relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah,
Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan
Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai
menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat
itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu
Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek
pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah
Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar
Situs Warisan Dunia.
Borobudur kini masih
digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang
dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk
memperingati Trisuci Waisak.
2.Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Sejarah
Niat
untuk mendirikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah ada sejak
lama. Prof. Dr. Kahar Muzakkir dalam berbagai kesempatan melemparkan gagasan
perlu didirikannya Universitas Muhammadiyah. Ketika Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Majelis Pengajaran meresmikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di
Yogyakarta pada tanggal 18 November 1960, secara eksplisit piagam pendiriannya
mencantumkan FKIP sebagai bagian dari Universitas Muhammadiyah. Barulah pada
bulan Maret 1981, melalui perjuangan yang keras beberapa aktivis Muhammadiyah
seperti Drs. H. Mustafa Kamal Pasha, Drs. M. Alfian Darmawam, Hoemam Zainal,
S.H., Brigjen. TNI. (Purn.) Drs. H. Bakri Syahid, K.H.Ahmad Azhar Basir, M.A.,
Ir.H.M.Dasron Hamid, M.Sc., H.M. Daim Saleh, Prof. Dr. H. Amien Rais, M.A.,
H.M.H. Mawardi, Drs. H. Hasan Basri, Drs. H. Abdul Rosyad Sholeh, Zuber Kohari,
Ir. H. Basit Wahid,H Tubin Sakiman yang gigih mencari Mahasiswa serta didukung
oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat itu, K.H. A. R. Fakhrudin dan Ketua
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY H. Mukhlas Abror, secara resmi didirikan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang kemudian berkembang hingga saat ini.
Pada
awal berdirinya, rektor UMY dipercayakan kepada Brigjen. TNI (Purn) Drs. H.
Bakri Syahid, yang saat itu sudah selesai masa tugasnya sebagai Rektor IAIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta. Rektor periode berikutnya dipercayakan kepada Ir. H.
M. Dasron Hamid, M.Sc. Akan tetapi karena proses permintaan izin menteri belum
selesai, maka ditunjuk seorang sesepuh Muhammadiyah, H. M. H Mawardi, menjadi
rektor. Setelah turun izin menteri, ditetapkan kembali Ir.H.M. Dasron Hamid,
M.Sc. manjadi rektor UMY.
Tujuan
Terwujudnya
sarjana muslim yang berakhlak mulia, cakap, percaya diri, mampu mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta berguna bagi umat, bangsa dan kemanusiaan
Tujuan
khusus
· Menguasai, mengembangkan dan
mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dijiwai oleh nilai kemanusiaan,
akhlakul karimah dan etika yang bersumber pada ajaran Islam serta memupuk
keIkhlasan, melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar yang relevan dengan kebutuhan
pembangunan bangsa;
· Melaksanakan program pendidikan Ahli
Madya, Sarjana, Pascasarjana dan Profesi yang menghasilkan lulusan yang
memenuhi kebutuhan dunia kerja baik nasional maupun internasional
· Menghasilkan penelitian dan karya
Ilmiah yang menjadi rujukan pada tingkat nasional dan internasional;
· Mengembangkan kehidupan masyarakat
akademik yang ditopang oleh nilai-nilai Islam yang menjunjung tinggi kebenaran,
keadilan, kejujuran, kesungguhan dan tanggap terhadap perubahan;
· Menciptakan iklim akademik/academic
atmosphere yang dapat menumbuhkan pemikiran-pemikiran terbuka, kritis-konstruktif
dan inovatif;
· Menyediakan sistem layanan yang
memuaskan bagi pemangku kepentingan/ stakeholders;
· Menyediakan sumberdaya dan potensi
universitas yang dapat diakses oleh perguruan tinggi, lembaga-lembaga
pemerintah swasta, industri, dan masyarakat luas untuk mendukung upaya-upaya
pengembangan bidang agama Islam, sosial, ekonomi, politik, hukum, teknologi,
kesehatan dan budaya di Indonesia;
· Mengembangkan jaringan kerjasama
dengan berbagai institusi nasional maupun internasional untuk memajukan pendidikan,
penelitian, manajemen dan pelayanan;
· Menghasilkan lulusan yang memiliki
integritas kepribadian dan moralitas yang islami dalam konteks kehidupan
individual maupun sosial.
Fakultas
Saat ini UMY memiliki 8 fakultas, yaitu :
·
Fakultas Agama Islam
·
Fakultas Ekonomi
·
Fakultas Hukum
·
Fakultas Isipol
·
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
·
Fakultas Pertanian
·
Fakultas Teknik
·
Fakultas Pendidikan Bahasa
·
Program Vokasi/Politeknik UMY (D III)
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta :
·
Program Studi Magister Manajemen
·
Program Studi Magister Studi Islam
·
Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan
·
Program Studi Magister Manajemen Rumah sakit
- Program
Studi Magister Keperawatan
- Program
Studi Magister Ilmu Hubungan Internasional
- Program
Doktor
3.Taman Pintar
Sejarah
Sejak terjadinya ledakan perkembangan
sains sekitar tahun 90-an, terutama Teknologi Informasi, pada gilirannya telah
menghantarkan peradaban manusia menuju era tanpa batas. Perkembangan sains ini
adalah sesuatu yang patut disyukuri dan tentunya menjanjikan
kemudahan-kemudahan bagi perbaikan kualitas hidup manusia.
Menghadapi realitas perkembangan dunia
semacam itu, dan wujud kepedulian terhadap pendidikan, maka Pemerintah Kota
Yogyakarta menggagas sebuah ide untuk Pembangunan "Taman Pintar".
Disebut "Taman Pintar", karena di kawasan ini nantinya para siswa,
mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam
pemahaman soal materi-materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan
sekaligus berekreasi. Dengan Target Pembangunan Taman Pintar adalah
memperkenalkan science kepada siswa mulai dari dini, harapan lebih luas
kreatifitas anak didik terus diasah, sehingga bangsa Indonesia tidak hanya
menjadi sasaran eksploitasi pasar teknologi belaka, tetapi juga berusaha untuk
dapat menciptakan teknologi sendiri.
Bangunan Taman Pintar ini dibangun di eks
kawasan Shopping Center, dengan pertimbangan tetap adanya keterkaitan yang erat
antara Taman Pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan yang ada di sekitarnya,
seperti Taman Budaya, Benteng Vredeburg, Societiet Militer dan Gedung Agung.
Relokasi area mulai dilakukan pada tahun 2004, dilanjutkan dengan tahapan
·
Pembangunan
Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat serta PAUD Timur, yang
diresmikan dalam Soft Opening I tanggal 20 Mei 2006 oleh Mendiknas, Bambang
Soedibyo.
·
Pembangunan
Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta Gedung Kotak lantai I, yang
diresmikan dalam Soft Opening II tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas, Bambang
Soedibyo, bersama Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta dihadiri oleh Gubernur
DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
·
Pembangunan
Tahap III adalah Gedung Kotak lantai II dan III, Tapak Presiden dan Gedung
Memorabilia.
Dengan
selesainya tahapan pembangunan, Grand Opening Taman Pintar dilaksanakan pada
tanggal 16 Desember 2008 yang diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang
Yudhoyono
Makna Logo
Kembang api adalah
simbolisasi dari intelegensi dan imajinasi. Dalam bahasa Jawa, kembang api
menggambarkan MLETHIK = PINTAR = PADHANG
MAK BYAAR = PINTAR. Kembang api merupakan sesuatu yang menyenangkan,
menghibur, sesuai dengan visi Taman Pintar sebagai wahana ekspresi, apresiasi
dan kreasi sains dalam suasana yang menyenangkan.
Gambar logo yang muncul ke
luar mengandung makna Outward Looking, selalu melihat ke luar untuk
terus belajar mengikuti dinamika perubahan di luar dirinya. Gambar logo tampak
seperti matahari mengandung makna menyinari sepanjang masa. Jari jemari kembang
api melambangkan keselarasan antara INTELEGENSI dan SOCIAL LIFE,
diharapkan pengguna Taman Pintar mempunyai IQ, SQ, dan EQ.
Efek perspektif adalah
simbolisasi "sesuatu yang tinggi", CITA-CITA, pengharapan bahwa Taman
Pintar akan membantu generasi muda Indonesia, khususnya Yogyakarta dalam meraih
cita-citanya. Miring ke kanan sebagai visualisasi pergerakan ke arah yang lebih
baik. Warna gabungan HIJAU-BIRU melambangkan PERTUMBUHAN TAK TERBATAS.
4.Keraton Solo
Puro Mangkunagaran
PURA MANGKUNEGARAN dibangun pada tahun 1757 oleh Raden
Mas Said yang lebih dikenal sebagai Pangeran Sambar Nyawa, setelah penandatanganan
Perundingan Salatiga pada tanggal 13 Maret. Raden Mas Said kemudian menjadi
Pangeran Mangkoe Nagoro I. Istana Mangkunegaran terdiri dari dua bagian utama :
pendopo dan dalem yang diapit oleh tempat tinggal keluarga raja. Hal yang
menarik adalah keseluruhan istana dibuat dari kayu jati yang bulat/utub.
PENDOPO adalah Joglo dengan empat saka guru (tiang utama) yang digunakan untuk resepsi dan pementasan tari tradisional Jawa. Ada seperangkat gamelan yang dinamai Kyai Kanyut Mesem. Gamelan yang sebagaian besar masih lengkap ini dimainkan pada hari-hari tertentu untuk mengiringi latihan tarian tradisional. Di dalam DALEM terdapat Pringgitan, ruang dimana keluarga menerima pejabat. Ruangan ini juga digunakan untuk mementaskan wayang kulit. Di dalam pringitan, ada beberapa lukisan karya Basuki Abdullah, pelukis kenamaan Solo.
Dalem juga digunakan untuk memajang berbagai koleksi barang peninggalan berharga yang bernilai seni dan sejarah yang tinggi. Terdapat koleksi topeng-topeng tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, kitab-kitab kuno dari jaman Majapahit dan Mataram, koleksi berbagai perhiasan emas dan koleksi beberapa potret Mangkunegoro.
Pura Mangkunegaran juga memiliki perpustakaan yang disebut Rekso Pustoko. Koleksi topeng tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Jogjakarta, Cirebon, Madura dan Bali.
Beberapa koleksi topeng dari China. Pengunjung dapat memperoleh berbagai souvenir dan cinderamata di Pare Anom art shop. Pura Mangkunegaran dibuka untuk umum setiap hari jam 09.00-14.00, Jumat jam 09.00-12.00, Minggu jam 09.00-14.00. Ada juga beberapa koleksi kereta yang digunakan untuk upacara-upacara tradisional.
PENDOPO adalah Joglo dengan empat saka guru (tiang utama) yang digunakan untuk resepsi dan pementasan tari tradisional Jawa. Ada seperangkat gamelan yang dinamai Kyai Kanyut Mesem. Gamelan yang sebagaian besar masih lengkap ini dimainkan pada hari-hari tertentu untuk mengiringi latihan tarian tradisional. Di dalam DALEM terdapat Pringgitan, ruang dimana keluarga menerima pejabat. Ruangan ini juga digunakan untuk mementaskan wayang kulit. Di dalam pringitan, ada beberapa lukisan karya Basuki Abdullah, pelukis kenamaan Solo.
Dalem juga digunakan untuk memajang berbagai koleksi barang peninggalan berharga yang bernilai seni dan sejarah yang tinggi. Terdapat koleksi topeng-topeng tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, kitab-kitab kuno dari jaman Majapahit dan Mataram, koleksi berbagai perhiasan emas dan koleksi beberapa potret Mangkunegoro.
Pura Mangkunegaran juga memiliki perpustakaan yang disebut Rekso Pustoko. Koleksi topeng tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Solo, Jogjakarta, Cirebon, Madura dan Bali.
Beberapa koleksi topeng dari China. Pengunjung dapat memperoleh berbagai souvenir dan cinderamata di Pare Anom art shop. Pura Mangkunegaran dibuka untuk umum setiap hari jam 09.00-14.00, Jumat jam 09.00-12.00, Minggu jam 09.00-14.00. Ada juga beberapa koleksi kereta yang digunakan untuk upacara-upacara tradisional.
5.Museum Dirgantara
Museum
Pusat TNI AU Dirgantara Mandala
Museum
Pusat TNI AU atau "Dirgantara Mandala" adalah
museum yang digagas oleh TNI AU untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam
lingkungan TNI AU, bermarkas di kompleks pangkalan udara Adi Sutjipto
Yogyakarta, museum ini sebelumnya berada berada di Jalan Tanah Abang Bukit,
Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU Laksamana Roesmin
Noerjadin lalu dipindahkan ke Yogyakarta pada 1978.
Museum ini menyimpan sejumlah
foto tokoh-tokoh sejarah serta diorama peristiwa sejarah. Sejumlah pesawat
tempur dan replikanya juga terdapat di museum ini yang kebanyakan berasal dari
masa Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan, diantaranya:
Koleksi
Museum
·
Pesawat PBY-5A (Catalina).
·
Replika pesawat WEL-I RI-X (pesawat pertama
hasil produksi Indonesia)
·
Pesawat A6M5 Zero Sen buatan Jepang.
·
Pesawat pembom B-25 Mitchell, B-26 Invader.
·
Helikopter 360 buatan AS.
·
Pesawat P-51 Mustang buatan AS.
·
Pesawat KY51 Cureng buatan Jepang.
·
Replika pesawat Glider Kampret buatan Indonesia.
·
Pesawat TS-8 Dies buatan AS.
·
Pesawat Mig-16 buatan Russia.
Salah satu koleksi yang
sangat penting dalam sejarah cikal bakal TNI AU adalah replika pesawat Dakota
C-47 dengan nomor seri VT-CLA yang ditembak jatuh oleh Belanda di daerah Ngoto,
Bangunharjo, Sewon Bantul pada tanggal 29 Juli 1947. Jatuhnya pesawat tersebut
menewaskan para pionir Angkatan Udara, antara lain Komodor Muda Udara
Adisutjipto, Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, serta Opsir Muda
Udara I Adisumarmo Wirjokoesoemo.
5.MALIOBORO
Jl. Malioboro adalah
nama salah satu kawasan jalan di kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu
Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan
terdiri dari Jl. Pangeran Mangkubumi, dan Jl. Jend. A. Yani. Jalan ini
merupakan poros garis Imajiner Keraton Yogyakarta.
Pada tanggal 20 Desember 2013, pukul 10.30
oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X nama dua ruas jalan Malioboro dikembalikan ke
nama aslinya, Jalan Pangeran Mangkubumi menjadi Margoutomo, dan Jl. Jend.A.
Yani menjadi jalan Margomulyo.
Terdapat beberapa objek bersejarah di
kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung,
Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan Malioboro juga terkenal dengan para
pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan
di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai
tempat berkumpunya para seniman yang sering mengekspresikan kemampuan mereka
seperti bermain musik, melukis, pantomime,dll. Di sepanjang jalan ini.
KATA
PENUTUP
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami
banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penyusun
No comments:
Post a Comment