Wednesday 10 February 2016

makalah matematika

MAKALAH
FUNGSI BIAYA, PENERIMAAN, BREAK EVENT POINT
DAN TABUNGAN




Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Matematika Ekonomi
Disusun oleh
                                               



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI / TATA NIAGA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2014











KATA PENGANTAR

          Puji Syukur Kepada ALLAH SWT, atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai yang membahas tentang: “Fungsi Biaya, Penerimaan, Break Event dan Tabungan”.
          Dengan tersusunnya makalah ini Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Selaku dosen mata kuliah Matematika Ekonomi telah membimbing kami dengan baik. Kami sebagai Mahasiswa menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna perbaikan di kemudian hari.
          Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

                                                               
                                                                                    Tasikmalaya,     Oktober 2014


                                                                                              Penyusun











DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
1.1     Latar Belakang.............................................................................................
1.2     Rumusan Masalah........................................................................................
1.3     Tujan Makalah.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1. Fungsi Biaya ...............................................................................................
2.1  Fungsi Penerimaan ......................................................................................  
2.3  Analisis Pulang Pokok ................................................................................  
2.4   Fungsi Tabungan .........................................................................................  

BAB III PENUTUP .................................................................................................  
3.1. Kesimpulan .................................................................................................  
3.2. Saran ...........................................................................................................  










BAB I
PENDAHULUAN
1.1                   Latar Belakang
Dalam makalah ini membahas tentang fungsi biaya(total cost) yang dikeluarkan oleh perusahan dalam operasi bisnisnya yang terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel. Untuk menghitung penerimaan sebuah perusahaan dari hasil penjualan barang merupakan fungsi dari jumlah barang yang terjual atau dihasilkan dengan menggunakan fungsi tabungan. Semakin banyak barang yang diproduksi dan terjual semakin besar pula penerimaannya. Untuk menghitung penerimaan dan biaya merupakan variabel-variabel penting untuk mengetahui kondisi bisnis suatu perusahaan dengan analisis pulang pokok(break event point). Dan untuk menjelaskan hubungan antara tabungan dan pendapatan nasional yang secara umum yaitu dengan fungsi tabungan.

1.2                   Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dari fungsi biaya?
2.    Bagaimana fungsi penerimaan dalam
3.    
4.   .

1.3                   Tujuan Makalah
1.   Untuk mengetahui penjelasan dari fungsi biaya
2.   Untuk mengetahui bagaimana fungsi penerimaan dalam suatu perusahaan
3.   Untuk mengetahui analisi pulang pokok dalam sebuah perusahaan
4.   Untuk mengetahui  bagaimana fungsi tabungan






BAB II
PEMBAHASAN
2.1         Fungsi Biaya
Biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan dalam operasi bisnisnya terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel.
                          Rumus biaya total:  C = g (Q) = FC + VC = k + vQ

1.          Biaya Tetap(Fixed Cost), sifat biaya tetap adalah tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan. Berapa unit pun barang yang dihasilkan, jumlah biaya tetap dalam jangka pendek senantiasa tidak berubah.
                    Rumus : FC = k
2.        Biaya variabel(Variable Cost) tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan semakin besar pula biaya variabelnya.
                    Rumus: VC = f (Q) = vQ
              Keterangan    :
              FC        : biaya tetap
              VC       : biaya variabel
              C          : biaya total 
              k           : konstanta
              v           : lereng kurva VC dan kurva C.



Contoh Soal:
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp. 20.000,- sedangkan biaya variabelnya ditunjukkan oleh persamaan VC = 100Q.
a. Tunjukkan persamaan dan kurva biaya totalnya!
b. Berapa biaya total yang dikeluarkan jika perusahaan tersebut memproduksi 500 unit barang ?
Jawab :
Diketahui:     FC=20.000     VC=100Q       Q=500
Ditanyakan:  a. Persamaan dan kurva biaya total?
                     b. biaya total yang dikeluarkan?
Dijawab:      C= FC+VC
                     C= 20.000+100Q
                     C=20.000+100(500)
              
Jadi perusahaan harus mengeluarkan biaya total sebesar Rp. 70.000, untuk      memproduksi 500 unit barang.

2.2         Fungsi Penerimaan
    Penerimaan sebuah perusahaan dari hasil penjualan barang merupakan fungsi dari jumlah barang yang terjual atau dihasilkan. Semakin banyak barang yang diproduksi dan terjual semakin besar pula penerimaannya. Penerimaan total (total revenue) adalah hasil kali jumlah barang yang terjual dengan harga jual per unit barang tersebut. Secara matematik, penerimaan merupakan fungsi jumlah barang kurvanya berupa garis lurus berlereng positif dan bermula dari titik pangkal.
R = Q x P = f (Q)
      dalam menganalisis penerimaan selalu dianggap bahwa perusahaan senantiasa berhasil menjual setiap barang yang dihasilkannya, dengan demikian Q dalam R = f (Q) bukan saja melambangkan jumlah barang dihasilkan tetapi juga melambangkan jumlah barang yang terjual.
Contoh Soal :
Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp. 200,- per unit.
a. Tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total perusahaan tersebut !
b. Berapa besar penerimaannya bila terjual barang sebanyak 350 unit ?

Jawab:
      R = Q x P
          = Q x 200
      R = 200 Q
           
Bila Q = 350, maka R = 200 x 350 = 70.000.

            2.3         Analisis  Pulang Pokok (Break Even Point)
     Penerimaan dan biaya merupakan variabel-variabel penting untuk mengetahui kondisi bisnis suatu perusahaan. Bila diketahui penerimaan total (R) yang diperoleh dari biaya total (C) yang dikeluarkan, maka dapat dianalisis apakah perusahaan mendapat keuntungan atau mengalami kerugian.
·      Sebaliknya kerugian (profit positif, ….< 0) akan didapat bila R < C, secara grafik hal ini terlihat pada area dimana kurva R terletak di bawah kurva C.
            Konsep yang lebih penting berkenaan dengan R dan C adalah konsep “pulang pokok (break even point)” yaitu konsep yang digunakan untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Keadaan pulang pokok (profit nol, …..=0) terjadi apabila R = C, artinya perusahaan tidak memperoleh keuntungan tetapi tidak pula merugi. Secara grafik hal ini ditunjukkan oleh perpotongan antara kurva R dan C.

      Q* mencerminkan posisi tingkat produksi/penjualan pulang pokok. Area disebelah kanan Q* merupakan area keuntungan (….>0) sedangkan di sebelah kiri Q* merupakan area kerugian (…. < 0).
      Contoh Soal       :
      Bila biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukkan oleh persamaan C=20.000+100Q dan penerimaan totalnya R = 200Q.  Pada tingkat produksi berapa unit perusahaan ini berada dalam posisi pulang pokok ? Apa yang terjadi jika perusahaan tersebut berproduksi sebanyak 300 unit ?
      Jawab              :
      Kondisi pulang pokok akan terjadi apabila ….=0, dimana nilai …= R – C. Artinya R – C = 0 atau R = C.
      R =C
      200Q   = 20.000 + 100Q
      100Q   = 20.000
       Q   = 200
Jika Q = 300 unit maka, 
R = 200 (300) = 60.000;
C = 20.000 + 100(300) = 50.000
R – C = 60.000 – 50.000 = 10.000
Jadi apabila perusahaan memproduksi sebanyak 300 unit maka perusahaan akan memperoleh keuntungan sebesar 10.000. Posisi pulang pokok terjadi pada tingkat produksi 200 unit, R dan C sama-sama sebesar 40.000.

2.4                   Fungsi Tabungan

Fungsi tabungan menjelaskan hubungan antara tabungan dan pendapatan nasional yang secara umum. Bentuk persamaannya adalah sebagai berikut:
S = g(Y) = So + sY
Keterangan,
So        : tabungan otonom
s          : MPS = …S/…Y
konstanta So menunjukkan besarnya tabungan otonom (autonomous saving) merupakan penggal kurva  tabungan pada sumbu vertikal S. Koefisien “s” adalah Marginal Propensity to Save merupakan lereng dari kurva tabungan.
            Kurva konsumsi dan tabungan dapat digambarkan secara bersama-sama pada sistem sumbu silang  seperti di bawah ini,

      Garis bantu Y = C + S yang membentuk sudut 450 merupakan penjumlahan grafik kurva C dan kurva S. Pada titik M nilai S = 0, berarti seluruh pendapatan dialokasikan untuk keperluan konsumsi. Di sebelah kanan titik M pendapatan lebih besar daripada konsumsi sehingga kelebihan pendapatan tersebut bisa ditabung, hal ini tercermin dari positifnya kurva S. Sedangkan di sebelah kiri titik M pendapatan lebih kecil daripada konsumsi, berarti sebagian konsumsi dibiayai bukan dari pendapatan sendiri melainkan dari sumber lain misalnya  pinjaman. Dalam  kondisi  ini t abungannya negatif (dissaving).   Pada    titik O (0,0) seluruh konsumsi bahkan dibiayai bukan dari pendapatan, besarnya konsumsi sama dengan tabungan negatif.
      Contoh       :
      Konsumsi masyarakat suatu negara ditunjukkan oleh persamaan C = 30 + 0,8 Y.
      a. Bagaimanakah fungsi tabungannya ?
      b. Bagaimanakah besarnya konsumsi jika tabungan sebesar 20 ?

      Jawab              :
      a.   S = Y – C
               = Y – (30 + 0,8 Y)
            S = - 30 + 0,2 Y

      b. Jika besarnya S = 20 maka,
             S = - 30 + 0,2 Y
            20 = - 30 + 0,2 Y
            0,2 Y = 50
                  Y = 250
    Jadi besarnya konsumsi dengan tabungan sebesar 20 adalah C = Y – S = 230.
























BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
                        Jadi dengan menggunakan fungsi biaya, fungsi penerimaan, fungsi tabungan, analisis pulang pokok(break event point, maka perusahaan dapat dengan mudah dalam menghitung  dan menyelesaikan suatu kondisi suatu bisnis perusahaan.
3.2         Saran
                                     












No comments:

Post a Comment