BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Landasan
Teoretis
1.
Pengertian
sosiologi pendidikan menurut para ahli
Menurut
F.G. Robbins,berpendapat bahwa sosiologi pendidikan
adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses
pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat pendidikan,
sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengantata
sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses
perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.
Menurut
H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology” dikatakan
bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan
masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong applied
sociology.
Menurut
Prof. DR S. Nasution,M.A., Sosiologi Pendidikan adalah ilmu yang
berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk
mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
Menurut
F.G Robbins dan Brown, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan
dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk
mendapatkan serta mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari
kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
Menurut
E.G Payne, Sosiologi Pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang
segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
Menurut
Drs. Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang
berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan
sosiologis.
Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa :
sosiologi pendidikan adalah ilmu yang
mempelajari seluruh aspek pendidikan,baik itu struktur, dinamika,
masalah-masalah pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui
analisis atau pendekatan sosiologis.
B.
Pembahasan
1. Peranan
Sosiologi Dalam pendidikan
Sebelum melihat apa peran sosiologi
dalam pendidikan, kita perlu mengetahui terlebih dahulu ilmu-ilmu yang
mendasari ilmu pendidikan. Menurut Vaizey (1987:8) ada dua ilmu utama yang
mendasari ilmu pendidikan yaitu psikologi dan sosiologi. Psikologi telah
menambah pengetahuan tentang proses pendidikan dengan jalan membedakan antara
hasil yang dicapai, yang diukur dengan penyelesaian suatu tugas, dan kemampuan
sebagai suatu kekuatan potensiil yang ada. Sedangkan Sosiologi merupakan ilmu
yang masih muda. Kajiannya sangat luas, akan tetapi dalam pendidikanlah para
tokoh sosiologi memberikan apa yang mungkin merupakan sumbangannya yang
terbesar terhadap pengetahuan dan garis kebijaksanaan. Kedua ilmu di atas, sama-sama
merupakan ilmu yang mempunyai peran penting dalam pendidikan. Namun, dalam
pembahasan ini hanya akan difokuskan pada ilmu sosiologi dan bidang
kajiannya.
Sosiologi
merupakan ilmu sosial yang mempelajari hubungan antara manusia dengan manusia
atau manusia sebagai individu dengan anggota masyarakat. Sedangkan menurut
Munib (2007:58) pendidikan tidak berjalan dengan vakum sosial. Hal ini
dikarenakan antara bidang kajian sosiologi dan pendidikan saling berkaitan dan
tidak bisa dipisahkan. Bidang kajian sosiologi yang berkaitan langsung dengan
pendidikan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
1.
Pendidikan
dan masyarakat
Dilihat dari sudut masyarakat secara keseluruhan, fungsi pendidikan adalah untuk memelihara kebudayaan. Kebudayaan berhubungan dengan nilai-nilai, kepercayaan, norma-norma yang turun temurun dari generasi dan generasi yang selalui mengalami perubahan
2.
Pendidikan dan perubahan
sosial
Sekolah dan masyarakat saling mempengaruhi dalam berbagai
cara. Beberapa di antara perubahan tersebut adalah :
a.
Perubahanteknologi
Dilihat dari sudut pandang sekolah, perubahan teknologi mempunyai tiga dampak penting yaitu :
Dilihat dari sudut pandang sekolah, perubahan teknologi mempunyai tiga dampak penting yaitu :
Ø Perubahan teknologi dapat
menciptakan suatu tuntutan bagi individu untuk memiliki keterampilan baru
Ø Perubahan teknologi menuntut agar
sekolah dapat mempersiapkan lulusannya untuk dapat menyesuaikan dengan
perkembangan yang terjadi.
Ø Pengaruh teknologi terhadap sekolah
yang terutama adalah pada penggunaan media pembelajaran, komunikasi, transformasi,
dan revolusi bioteknologi.
b.
Perubahandemografi
Perubahan
yang terjadi sehubungan dengan ukuran, penyaluran, dan komposisi
penduduk. Pengaruhnya terhadap pendidikan adalah :
Ø Pengembangan
kebijakan pendidikan
Ø Pembatasan
secara ketat penerimaan siswa baru .
Ø Ketidakseimbangan
antara pertambahan penduduk dengan fasilitas pendidikan
Ø
c.
Urbanisasi dan sub urbanisasi
Ø Tanggung jawab
sekolah membantu penyesuaian diri dari berbagai macam kelompok yang sebagian
besar merupakan penduduk perkotaan.
Ø Sekolah mempunyai
perananyang penting dalam membantu mekanisme kontrol sosial di masyarakat.
Ø Sekolahmenentukan
pengalaman pendidikan khususnya dalam mempersiapkan peserta didik secara tepat
untuk hidup di perkotaan.
d.
Perubahan politik masyarakat, bangsa,
dan negara
Dua perubahan
utama akan terus berlangsung yang memiliki dampak terhadap pendidikan, terjadi
di dalam struktur pemerintah dan di dalam masyarakat yaitu :
Ø Meningkatnya
keterlibatan pemerintah di dalam kegiatan anggota masyarakat.
Ø Berkembangnya
saling ketergantungan antara pemerintah negara yang satu dengan pemerintah
negara yang lain, tidak hanya di lingkungan masyarakatnya tetapi juga antar
bangsa.
Pokok bahasan sosiologi ada empat:
1. Fakta sosial
sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu
dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
Contoh,
di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan
seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut
dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar.
Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan
berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan
mengendalikan individu (murid).
2. Tindakan sosial
sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.
Contoh,
menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi
menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat
perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
3. Khayalan sosiologis
sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada
dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi,
kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan
antara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah permasalahan (troubles)
dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman
terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan
kehidupan pribadi individu.
Contoh,
jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran
itu adalah masalah. Solusi atas masalah ini bisa lewat peningkatan keterampilan
pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur
dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan isu, yang
solusinya menuntut kajian lebih luas lagi.
4. Realitas sosial adalah pengungkapan
tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti
aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan
pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta
menghindari penilaian normatif.
Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip
oleh Soerjono Soekanto,sosiologi sebagai ilmu
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
§
Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal
sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
§
Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi
dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan
kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan
hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
§
Komulatif, yaitu disusun atas
dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat
teori-teori yang lama.
§
Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak
mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk
menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
Hakikat Sosiologi
§
Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah
gejala-gejala kemasyarakatan.
§
Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan
disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa
yang terjadi atau seharusnya terjadi.
§
Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan
ilmu pengetahuan terapan.
§
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu
pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola
peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu
sendiri.
§
Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum,
serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia,
sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
§
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.
Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
§
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi
mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.
Sosiologi sebagai ilmu , mengalami perkembangan yang signifikan
pada akhir abad 20.Hal ini mengingat begitu cepatnya perubahan sosial yang
terjadi di masyarakat , hingga para sosiolog harus berpikir keras untuk
menangkap gejalanya , menganalisa serta merumuskan konsep dan teori yang
berguna untuk Manusia.Salah satu bukti perkembangannya adalah dengan
meningkatnya kesadaran terhadap riset dan penelitian sosial di tengah
masyarakat.
Tujuan Sosiologi
Salah
satu dari hakikat Sosiologi adalah statusnya sebagai ilmu murni sekaligus ilmu
terapan.Status ini menegaskan tujuan Sosiologi yaitu melakukan pencarian
untuk mendapatkan pengetahuan sedalam-dalamnya tentang masyarakat dan mencari
cara-cara untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di lingkungan
masyarakat tersebut
Manfa’at Sosiologi
Sebagai
ilmu yang bersentuhan langsung dengan manusia dan tabiat sosialnya , Sosiologi
memiliki manfaat yang sangat banyak untuk manusia dalam menjalani kehidupannya
, diantaranya :
§
Dengan mempelajari sosiologi, kita akan dapat melihat dengan
lebih jelas siapa diri kita dan posisi kita , baik sebagai pribadi maupun
sebagai anggota kelompok atau masyarakat , serta dapat bersikap dengan
tepat dalam dinamika sosial yang ada.
§
Sosiologi membantu kita untuk mampu mengkaji wilayah dan status
kita dalam masyarakat serta dapat melihat “dunia” atau budaya lain yang belum
kita tahu sebelumnya.
§
Dengan bantuan sosiologi, kita akan semakin memahami pula norma,
tradisi, keyakinan, pranata sosial dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat
lain dan memahami perbedaan-perbedaan yang ada tanpa hal itu menjadi alasan
untuk timbulnya konflik diantara anggota masyarakat yang berbeda.
§
Sebagai Ilmu terapan yang bersentuhan langsung dengan masalah
dan solusi praktis , Sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis dan rasional
menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks dewasa ini serta
mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap
situasi sosial yang kita hadapi sehari-hari.
§
Hasil-hasil penelitian sosiologi dapat menjadi acuan dan bahan
pertimbangan bagi pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan di berbagai bidang,
seperti: rancangan undang-undang, perencanaan pembangunan, perencanaan
anggaran, perencanaan pendidikan, kegiatan keagamaan, politik, ekonomi dan
sebagainya, sehingga kebijakan yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan dan
tidak salah sasaran.
No comments:
Post a Comment