Wednesday 10 February 2016

makalah sosiologi dan pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Landasan Teoretis
1.      Pengertian sosiologi pendidikan menurut para ahli
Menurut F.G. Robbins,berpendapat bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.
Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology”  dikatakan bahwa sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong applied sociology.
Menurut Prof. DR S. Nasution,M.A., Sosiologi Pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
Menurut F.G Robbins dan Brown, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
Menurut E.G Payne, Sosiologi Pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
Menurut Drs. Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.


Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa :
sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan,baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis.


B.       Pembahasan
1.      Peranan Sosiologi Dalam pendidikan
Sebelum melihat apa peran sosiologi dalam pendidikan, kita perlu mengetahui terlebih dahulu ilmu-ilmu yang mendasari ilmu pendidikan. Menurut Vaizey (1987:8) ada dua ilmu utama yang mendasari ilmu pendidikan yaitu psikologi dan sosiologi. Psikologi telah menambah pengetahuan tentang proses pendidikan dengan jalan membedakan antara hasil yang dicapai, yang diukur dengan penyelesaian suatu tugas, dan kemampuan sebagai suatu kekuatan potensiil yang ada. Sedangkan Sosiologi merupakan ilmu yang masih muda. Kajiannya sangat luas, akan tetapi dalam pendidikanlah para tokoh sosiologi memberikan apa yang mungkin merupakan sumbangannya yang terbesar terhadap pengetahuan dan garis kebijaksanaan. Kedua ilmu di atas, sama-sama merupakan ilmu yang mempunyai peran penting dalam pendidikan. Namun, dalam pembahasan ini hanya akan difokuskan pada ilmu sosiologi dan bidang kajiannya.
         Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari hubungan antara manusia dengan manusia atau manusia sebagai individu dengan anggota masyarakat. Sedangkan menurut Munib (2007:58) pendidikan tidak berjalan dengan vakum sosial. Hal ini dikarenakan antara bidang kajian sosiologi dan pendidikan saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Bidang kajian sosiologi yang berkaitan langsung dengan pendidikan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
1.      Pendidikan dan masyarakat

      Dilihat dari sudut masyarakat secara keseluruhan, fungsi pendidikan adalah untuk memelihara kebudayaan. Kebudayaan berhubungan dengan nilai-nilai, kepercayaan, norma-norma yang turun temurun dari generasi dan generasi yang selalui mengalami perubahan
2.      Pendidikan dan perubahan sosial
Sekolah dan masyarakat saling mempengaruhi dalam berbagai cara. Beberapa di antara perubahan tersebut adalah :
a.       Perubahanteknologi
            Dilihat dari sudut pandang sekolah, perubahan teknologi mempunyai
tiga dampak penting yaitu :
Ø  Perubahan teknologi dapat menciptakan suatu tuntutan bagi individu untuk memiliki keterampilan baru
Ø  Perubahan teknologi menuntut agar sekolah dapat mempersiapkan lulusannya untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.
Ø  Pengaruh teknologi terhadap sekolah yang terutama adalah pada penggunaan media pembelajaran, komunikasi, transformasi, dan revolusi bioteknologi.
b.      Perubahandemografi
        Perubahan yang terjadi sehubungan dengan ukuran, penyaluran, dan komposisi penduduk. Pengaruhnya terhadap pendidikan adalah :
Ø  Pengembangan kebijakan pendidikan
Ø  Pembatasan secara ketat penerimaan siswa baru .
Ø  Ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dengan fasilitas pendidikan
Ø   
c.       Urbanisasi dan sub urbanisasi
Ø  Tanggung jawab sekolah membantu penyesuaian diri dari berbagai macam kelompok yang sebagian besar merupakan penduduk perkotaan.
Ø  Sekolah mempunyai perananyang penting dalam membantu mekanisme kontrol sosial di masyarakat.
Ø  Sekolahmenentukan pengalaman pendidikan khususnya dalam mempersiapkan peserta didik secara tepat untuk hidup di perkotaan.
d.      Perubahan politik masyarakat, bangsa, dan negara
Dua perubahan utama akan terus berlangsung yang memiliki dampak terhadap pendidikan, terjadi di dalam struktur pemerintah dan di dalam masyarakat yaitu :
Ø  Meningkatnya keterlibatan pemerintah di dalam kegiatan anggota masyarakat.
Ø  Berkembangnya saling ketergantungan antara pemerintah negara yang satu dengan pemerintah negara yang lain, tidak hanya di lingkungan masyarakatnya tetapi juga antar bangsa.
Pokok bahasan sosiologi ada empat:
1. Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
2. Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.
Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
3. Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah permasalahan (troubles) dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu.
Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah masalah. Solusi atas masalah ini bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan isu, yang solusinya menuntut kajian lebih luas lagi.
4. Realitas sosial adalah pengungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.
Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto,sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
§ Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).
§ Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
§ Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
§   Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.
Hakikat Sosiologi
§ Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
§ Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.
§ Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan.
§ Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
§ Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
§ Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan.
§ Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.
Sosiologi sebagai ilmu , mengalami perkembangan yang signifikan pada akhir abad 20.Hal ini mengingat begitu cepatnya perubahan sosial yang terjadi di masyarakat , hingga para sosiolog harus berpikir keras untuk menangkap gejalanya , menganalisa serta merumuskan konsep dan teori yang berguna untuk Manusia.Salah satu bukti perkembangannya adalah dengan meningkatnya kesadaran terhadap riset dan penelitian sosial di tengah masyarakat.

Tujuan Sosiologi

Salah satu dari hakikat Sosiologi adalah statusnya sebagai ilmu murni sekaligus ilmu terapan.Status ini menegaskan tujuan Sosiologi yaitu melakukan pencarian untuk mendapatkan pengetahuan sedalam-dalamnya tentang masyarakat dan mencari cara-cara untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat tersebut

Manfa’at Sosiologi
Sebagai ilmu yang bersentuhan langsung dengan manusia dan tabiat sosialnya , Sosiologi memiliki manfaat yang sangat banyak untuk manusia dalam menjalani kehidupannya , diantaranya :
§  Dengan mempelajari sosiologi, kita akan dapat melihat dengan lebih jelas siapa diri kita dan posisi kita , baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok atau  masyarakat , serta dapat bersikap dengan tepat dalam dinamika sosial yang ada.
§  Sosiologi membantu kita untuk mampu mengkaji wilayah dan status kita dalam masyarakat serta dapat melihat “dunia” atau budaya lain yang belum kita tahu sebelumnya.
§  Dengan bantuan sosiologi, kita akan semakin memahami pula norma, tradisi, keyakinan, pranata sosial dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain dan memahami perbedaan-perbedaan yang ada tanpa hal itu menjadi alasan untuk timbulnya konflik diantara anggota masyarakat yang berbeda.
§  Sebagai Ilmu terapan yang bersentuhan langsung dengan masalah dan solusi praktis , Sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis dan rasional menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks dewasa ini serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari-hari.
§  Hasil-hasil penelitian sosiologi dapat menjadi acuan dan bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan di berbagai bidang, seperti: rancangan undang-undang, perencanaan pembangunan, perencanaan anggaran, perencanaan pendidikan, kegiatan keagamaan, politik, ekonomi dan sebagainya, sehingga kebijakan yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan dan tidak salah sasaran.


No comments:

Post a Comment